Metode
Pengembangan Aplikasi Multimedia
Dalam
pembuatan aplikasi virtual reality denah lokasi ujian masuk ini dilakukan
dengan
tahapan
pengembangan multimedia menurut Dastbaz (Dastbaz, 2003) yaitu pengembangan
aplikasi
multimedia dilakukan berdasarkan empat tahap, yaitu Kebutuhan Sistem (System
Requirement),
Pertimbangan Perancangan (Design Consideration), Implementasi
(Implementation)
dan Evaluasi (Evaluation
Gambar 2.35 Siklus Pengembangan Aplikasi Multimedia
(Dasbatz: 2003)
1. Kebutuhan Sistem (System
Requirement)
Pada tahap
ini suatu definisi umum dari IMS (Interactive Multimedia System) dan lingkungannya
ditentukan.Tahap ini memiliki fungsi-fungsi kunci sebagai berikut:
a. Untuk menyediakan definisi sistem
seperti pembuatan outline mengenai tujuan dan sasaran dari sistem yang akan
dibuat.
b. Untuk memastikan siapakah user dari
sistem yang akan dibuat dan jika ada kebutuhan spesifik lain yang perlu
dipertimbangkan. Sebagai contoh jika kita merancang sebuah paket pembelajaran
untuk mengajarkan kepada user yang sulit mendengar maka menggunakan audio
sebagai media pemberi informasi adalah sangat tidak cocok.
c. Evaluasi hardware, software, dan
authoring tools yang dibutuhkan lalu pilih secara tepat.
d. Pertimbangkan secara tepat delivery platform
yang dibutuhkan oleh sistem. Jika sistem multimedia interaktif berjalan pada
sebuah jaringan (WAN, LAN) maka kita membutuhkan pendekatan yang berbeda dalam
mendesain dan membangun sistem dibandingkan jika kita menggunakan sistem yang
bertipe CD-ROM.
2. Pertimbangan Desain
Tujuan dari
langkah ini adalah untuk menggambarkan secara jelas panduan tentang detail desain.
Langkah ini mencakup:
a. Metafora Desain
Memilih sebuah model nyata untuk digunakan sebagai
solusi kunci desain interface bagi sistem contohnya film, buku, game, dll.
b. Format dan tipe informasi, yaitu
untuk mendefinisikan tipe informasi yang dibutuhkan untuk diintegrasikan ke
dalam sistem tersebut, seperti teks, grafik, suara, video, dan animasi.
c. Struktur navigasi, yaitu untuk
menyatakan suatu strategi navigasi yang jelas, termasuk fitur dan struktur link
yang akan menghindari masalah-masalah yang berkaitan dengan sistem hypermedia,
misalnya ‘disorientasi’.
d. Perancangan database
Pada tahap ini dilakukan perancangan database yang
menyangkut proses dari sistem yang dibuat.
e. Perancangan flowchart
f. Perancangan STD (State Transition
Diagram)
g. Kontrol sistem, yaitu untuk tipe dan
fitur kontrol dan tool yang dibutuhkan sistem tersebut.
3. Implementasi (Implementation)
Tahap implementasi terdiri dari:
a. Membuat prototype sistem, dan
b. Melakukan tes beta terhadap
prototype untuk kemungkinan masalah-masalah perancangan dan kontrol.
4. Evaluasi (Evaluation)
Pada tahap ini sistem dievaluasi
dengan membagikan kuesioner kepada user untuk mendapatkan hasil dari sistem yang dibuat.
http://dokumen.tips/documents/metode-pengembangan-aplikasi-multimedia.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar